Kunjungan Menteri Perindustrian dalam Acara BDI Jakarta SIGNATURE 2020

Kunjungan Menteri Perindustrian dalam Acara BDI Jakarta SIGNATURE 2020

Sinergi dan penguatan kelembagaan sangat diperlukan dalam mengoptimalkan peran inkubator bisnis untuk menciptakan wirausaha bidang tekstil dan produk tekstil. Untuk itu, kolaborasi dari berbagai pihak dengan beragam potensi diharapkan semakin banyak mencetak usaha rintisan atau perusahaan pemula (startup), khususnya dalam bidang tekstil dan produk tekstil.

Demikian salah satu hal yang menjadi tujuan dalam kegiatan “BDI Jakarta Signature 2020” yang diselenggarakan Balai Diklat Industri Jakarta. Kegiatan "Jakarta Signature 2020" ini dihadiri oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita beserta jajarannya. Kegiatan ini juga dihadiri mitra industri TPT, asosiasi dan tenant dari inkubator bisnis BDI Jakarta yang akan mempresentasikan model bisnis yang telah disiapkan di co-working space masing-masing tenant.

“Sinergi dari berbagai pihak tersebut harus segera dilakukan sehingga ada peningkatan peran inkubator bisnis secara umum. Hal tersebut juga semakin memperluas kinerja untuk memfasilitasi tenant atau peserta inkubasi sehingga dapat berkembang dengan baik. Program inkubator bisnis ini juga sejalan dengan prinsip UU Cipta Kerja yang mendorong lahirnya wirausahawan untuk menggerakkan perekonomian di tanah air,” ujar Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita.

Penanggung jawab Inkubator Bisnis BDI Jakarta Kementerian Perindustrian Bagas Nur Wibowo mengatakan bahwa penguatan kelembagaan inkubator bisnis juga harus terus dilakukan. Kelembagaan merupakan hal yang sangat penting agar kinerja inkubator bisnis dapat melayani dan memenuhi tuntutan dari peserta inkubasi. “Kelembagaan yang kuat secara internal mendorong inkubator bisnis lebih fleksibel dalam menjalankan perannya,” kata Wiwo.

Wiwo menambahkan keberadaan inkubator bisnis juga secara legal sangat didukung Peraturan Presiden (Perpres) 27/2013 tentang Pengembangan Inkubator Wirausaha. Untuk itu, implementasi dari Perpres tersebut bisa ditindaklanjuti oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta dan perguruan tinggi.

Kepala Badan Pengembangan SDM Industri Eko SA Cahyanto, dalam sambutannya berharap agar kegiatan ini bisa membantu percepatan penumbuhan wirausaha baru di bidang tekstil dan produk tekstil. Demikian juga implementasi dari sinergi akademis, dunia usaha, pemerintah dan komunitas dapat dioptimalkankan.

Pada kesempatan lain, Kepala BDI Jakarta Hendro Kuswanto menyampaikan supaya keberadaan inkubator bisnis di lingkup pemerintah tidak kaku sehingga dapat menumbuhkan ruang gerak dan potensi yang bisa dikembangkan. Saat ini BDI Jakarta memiliki 5 tenant inkubator bisnis, Sablon Bogor (Bogor), Pinion (Bandung), Batik Nafisa (Sumedang), Kivvari (Bandung) dan Anwar Panjahitan (Jakarta)

Fasilitas komentar tidak disertakan.